Di era yang serba digital ini, kita dimanjakan dengan kemudahan-kemudahan dalam mengakses apapun terutama informasi. Dengan gadget yang kita punya, hanya dengan sentuhan saja kita bisa mendapatkan apa yang kita butuhkan. Termasuk mencari membaca buku dalam bentuk e-book atau Pdf. Segala sesuatu pastilah punya keunggulan dan kelemahan. Yang saya maksud di sini adalah ketika mata kita dipaksa berjam-jam untuk memandang layar LCD pastilah akan mengalami beban berat, selain konsentrasi, radiasi yang dihasilkan akibat paparan cahaya LCD yang berlebihan mengakibatkan mata cepat lelah pada sebagian orang.
Membaca dengan metode konvensional
Di masa sekolah, apakah saa yang suka 'corat coret' buku pelajaran sekolah atau membuat catatan di samping buku yang kita baca? memberi garis atau warna dengan stabilo pada tulisan yang kita anggap penting, kemudian membacanya kembali tentunya lebih menyenangkan. Hal ini biasanya dilakukan pada buku pelajaran atau buku teori.
Membaca adalah salah satu sarana 'menutrisi otak', banyak membaca juga melatih otak kita supaya mudah konsentrasi. Selain itu salah satu manfaat membaca adalah supaya kita tidak mudah pikun. Jadi biasakanlah membaca supaya otak kita tetap bekerja walau sudah tidak seinten ketika kita sekolah dulu.
Membaca buku dengan metode konvensional di sini maksudnya membaca buku yang bersumber dari fisik buku itu sendiri. Bukan dari gadget kita yang sudah berbentuk E-Book atau Pdf. Membaca buku dimulai dari kata pengentar pengarang atau redaksi sebagai penghormatan terhadap penulis dan kita langsung bisa mengetahui apa inti buku dan tujuan buku ditulis. Ini merupakan informasi umum yang akan memudahkan kita dalam memahami isi sebuah buku.Membaca buku dari halaman ke halaman, membuka satu persatu merupakan sensasi yang tidak bisa didapat ketika kita membaca buku dalam bentuk digital.
Teman Terbaik ketika Menunggu
Orang Jepang terkenal sekali dengan budaya membacanya, kita sering melihat liputan atau di film/drama di Jepang ada adegan membaca di kereta. Yah, buku adalah teman terbaik ketika menunggu. Tapi di masyarakat kita belom terbiasa akan hal itu. Kebanyakan hanya orang-orang tua yang kita jumpai sedang membaca koran saat menunggu, anak muda jaman sekarang merupakan generasi 'menunduk'. Mereka labih asyik memainkan akun social media mereka dengan gadget canggih mereka dibandingkan membaca sesuatu yang menyenangkan.
Bawalah minimal satu buku yang kiranya kita sukai ketika hendak pergi ke tempat-tempat yang memungkinkan kita harus menunggu. Tentu kita bisa menghemat batrai kita bukan, selain itu kita bisa menambah wawasan melalui buku yang kita baca.
A Little Escape : Reading
Pernahkan kamu 'tenggelam' dalam satu buku?
Tertawa atau menangis saat membaca buku?
Yah, membaca juga bisa menjadi sebuah 'pelarian'. Fisik kita memang tidak kemana-mana, tapi imaji kita akan berkelana, sehingga jiwa kita akan terisi. Disadari atau tidak, membaca seperti kegiatan 'petualangan'. Sejenak kita akan memasuki dunia di mana kita melupakan sejenak rutinitas kita.
Jenis buku yang kita baca juga mempengaruhi efek yang kita dapat. Misalnya orang yang suka membaca novel atau cerpen. Kebanyakan dari mereka yang suka membacanya akan merasa penasaran dan ingin segera menyelesaikan buku tersebut, apalagi kalau jalan ceritanya sangat menarik dan membuat orang penasaran.
Mengisi waktu luang dengan membaca buku sangat banyak manfaatnya, selain meutrisi otak juga bisa menghibur hati kita, membaca akan mengurangi kita ketergantungan dengan gadget yang kita miliki. Jadi bacalah apa yang kalian suka selama itu bermanfaat dan menyenangkan.
0 comments:
Post a Comment