A gay man is a woman's best friend, begitu kata pepatah. Mungkin karena itu, kaum perempuan lebih pintar mengidentifikasi pria gay. Perempuan bahkan disebutkan memiliki semacam "gaydar"—radar untuk kaum gay—sehingga mereka bisa mendeteksi mana pria yang "lurus" dan mana yang gay hanya dengan menatap wajahnya. Ketika sedang memasuki masa subur, kemampuan perempuan ini bahkan berada di puncaknya.*
Bagi perempuan, siapa sih yang tak senang bila punya pasangan berwajah tampan? hehehe jangan senang dulu, tapi jangan langsung nge-judge juga girls. Pernah kenal 'cowok lembut'? jangan salah, belum tentu mereka sekong hahahahah....jadi geli nulis artikel ini. Tapi tenang, saya berusaha menuliskan pengalaman saya yang tetap informatif koq.
Saya ingin menceritakan pengalaman saya beberapa tahun silam sewaktu di-PDKT-in sama cowok. Sebelum benar-benar bisa dikatakan PDKT, saya sudah mengenalnya setahun sebelumnya. Memang kami jarang komunikasi, tapi ada peristiwa yang membuat kami tiba-tiba menjadi akrab. Singkat cerita, setelah saya pulang dari Surabaya untuk kembali ke Yogyakarta, dia minta ketemu dengan alasan minta ditraktir setelah project saya selesai. Tanpa berfikir apa-apa saya -iyakan saja- karena waktu itu kebetulan saya ada waktu. (biasa nich, si Ambivert cuma pengen menghargai aja)
Lama kelaman kami jadi teman yang cukup dekat karena tempat kos kami jaraknya cukup dekat, untuk sekadar belanja bulanan atau makan bisa barengan (lumayan lah, ada tebengan *pikir saya, mungkin saya yang tomboy juga jadi cuek aja, toh se-GR-GR-nya saya saya tidak merasakan 'getaran' bila sedang bertemu) Seiring berjalannya waktu, dia mulai bicara terus terang dengan saya bahwa ingin mengenal lebih dekat dengan saya, dan dia tahu kalau saya tidak menghendaki pacaran. Waktu itu saya mempersilakan masing-masing dari diri kita mengenal satu sama lain.
Di minggu pertama setelah dia mengutaran niatnya, kami pergi ke supermarket bersama. Waktu itu saya dijemput di kosan. Dari jarak 3 meter saya mau pingsan (lebaiiiiiiiii) mencium bau parfumnya yang seperti dipake buat mandi atau entah sebotol itu dituang semua hahahah ( dalam hati saya pengen ketawa ngakak, tapi demi kesopanan saya tahan). Sesampainya di supermarket, seperti orang 'normal' saya mengambil keranjang belanja karena waktu itu saya butuh sedikit barang, dia pun mengambil keranjang belanja juga. Jalanlah kami menelusuri lorong-lorong, rak-rak, sampai saya mendapatkan barang yang saya butuhkan. Kejadian lucu ketika kami hampir sampai di kasir. Ternyata, keranjang belanja dia masih kosong melompong (dalam hati lagi, lha terus dari tadi kita keliling dia ngapain???) Saya sengaja bertanya: 'Emang kamu butuh apa, koq dari tadi belum nemu barangnya?', dengan senyum dia menjawab,'Aku emang gitu, kalau belanja muter-muter dulu, nanti baru diambil. Kenapa? kamu bosan yah?' dia malah balik tanya. Dan saya kehilangan kata-kata.
Biasanya urusan belanja paling rempong itu cewek, tapi ini kebalik. Gusti nu Agung....sabar.... (kalau inget2 kejadian itu bikin gondok tapi ya bikin ketawa, bisa2nya saya jalan sama orang model begini rempongnya hahahahha ups) Akhirnya kami kembali ke awal, dan mau beli hand sanitizer milih aromanya hampir 20menitan, padahal saya udah berat-berat bawa belanjaan.
Saya sebenarnya mulai merasa aneh dengan ini cowok, tapi saya butuh waktu untuk menjawab rasa penasaran saya. Nggak mungkin saya 'menolak' hanya karena dia cowok rempong hahaha. Sekadar info, dia pernah bekerja sebagai pramugara sebuah maskapai, tapi gatau kenapa malah sekarang kerja di bank. Bahkan dia jujur kalau dia sudah nggak perjaka...WOW jujur banget, mungkin karena dia merasa ingin serius kedepannya jadi dia ceritain masa lalunya. Saya nggak berniat membuka aib seseorang, tapi pembicaraan ini wajar karena saya juga bersifat terbuka.
Minggu kedua setelah waktu berjalan, dia menceritakan keinginannya untuk ber-diet. Setiap ke kantor nggak pernah sarapan, cuma bawa bekal buah. Alhasil, dia pinjam Tupperware aku yang aku sayang muah..muah halah.. Dia juga niat banget sampe beli semacam korset biar perutnya kelihatan kecil...Oh My GOD, sebegitunya dia jaga penampilan....Dia juga perhatian sama apa yang saya pakai. Saya juga kaget dia tanya tentang gelang kaki yang saya pakai (waktu masih belum belajar hijrah, masih seneng pakai yg alay2). Dia tanya detail dimana saya beli, apa bahannya, bahkan minta diantar untuk beli. Sempat berfikir, oh mungkin dia mau ngasih hadiah Mamanya, soalnya dia sayang banget sama mamanya. Eh, lah dalah ternyata dia beli buat diri dia sendiri, bahkan dia beli gelang kaki sama kalung, dan saya disuruh makein.....kabayang malu setengah mati waktu di toko jewellery duh Gusti nu Agung......... >_<
Kejadian terakhir yang membuat saya mantab untuk tidak melanjutkan proses saling mengenal satu sama lain adalah malam itu saya minta Tupperware kesayangan aku dibalikin. Malam itu dia dateng ke kos naik motor dengan wajah yang super bersih, rambut klimis, dan bawa Tupperware aku yang dimasukin tas dan digantungin di bahunya macam buibuk bawa tas mau pergi ke kondangan. Dari situ saya makin yakin kalau ini cowok memang gak biasa. Saya menjelaskan yang intinya saya nggak bisa meneruskan proses ini dengan sopan, dan dia pun mengerti sampai suasana pun cair.
Diakhir pembicaraan saya sempat kaget dengan datangnya kucing yang sangat tiba-tiba. Ketika saya berteriak, dia lebih kaget lagi sampai sandal yang dia pake kelempar dan dia pegang...euhmmm cucoookkkkkk meong dehh......dan itu pertemuan terakhir kami sewaktu ngobrol akrab....
Beberapa minggu kemudia, saya merasa aneh dengan status BBMnya. Waktu itu dia masih menggunakan ponsel Blackberry yang kalau kita sedang mendengarkan musik atau memutar video bisa nampak di status. Karena ke-KEPO-an saya, saya screenshoot statusnya karena di list ada beberapa tanda video yang dia ulang dengan judul yang menurut saya 'menjurus' ke video aneh. Usut punya usut, saya masukkan link video itu ke kolom address Google, kemudian saya mendapati.....................jeng jeng jeng video bokep gay.......beberapa detik yang bikin saya 'sakit mata' dan merasa berdosa. Tapi, keraguan saya terjawab sudah bahwa dia ada kecenderungan 'berbelok'.
Kejadian ini betul-betul membuat saya jadi lebih peka mendeteksi orientasi sex seseorang. Apalagi zaman sekarang, kita harus lebih berhati-hati. Sebenarnya saya nggak 'alergi' sama kaum LGBT, asal nggak mempengaruhi atau ngajak nikah hanya untuk status saja, biar kita saling menghargai saja sesama manusia.
Dari peristiwa yang saya alami di atas, ada beberapa point yang sekiranya relevan dengan beberapa ciri gay, diantaranya:
1. Tampilan modis dan sangat perhatian dengan penampilan (si cowok yg saya kenal ini juga rajin facial lho)
2. Selalu menjaga bentuk tubuh. Terbukti dengan diet-nya dan usahanya memakai korset bwookk....
3. Selalu tampil wangi. Pingsan...pingsan dah gua ngecium wangiya...hehhee
4. Gesture dan sikap. Di awal kenal memang belom terlihat. Dan memang walau posturnya tinggi besar dan agak atletis, ada beberapa gerakan yg dia lakukan dan itu tidak biasa dilakukan cowok heterosexual, kalau kita benar-benar mengenalnya dengan jeli akan terdeteksi walau beberapa detik gesture itu diperlihatkan, dan itu nggak bisa dibohongi girls hehehe
5. Sex Appeal (Daya Tarik Sexual) Nggak kebanyakan cowok hetero yang suka curi-curi pandang atau sekadar skinship. Cowok yang saya kenal ini seperti jaga jarak ( sebenarnya saya diuntungkan selama kenal dekat karena boleh dibilang dia nggak genit, mungkin dia menghormati juga karena saya berhijab) Mungkin awalnya kelihatan sopan, tapi jika kalian mengalami apa yg saya alami, ini bukan sikap sopan biasa (susah sih kalau dijelaskan) intinya mah kayak gak ada 'getaran-getaran', nggak 'nyetrum' hahahahahahahahah ngakak deh.....
Beberapa ciri di atas jangan digunakan langsung men-judge- cowok yang baru kita kenal yaa girls..... Kebetulan saya memang melakukan pendekatan lebih dalam karena ada niat untuk menjalin hubungan lebih serius. Saya tidak pernah merendahkan atau bermaksud menjelekkan suatu kaum. Pun, kalaupun berteman sebenarnya saya tidak ada masalah. Tapi, kalau untuk menikah, jelas tidak karena saya meragukan orientasi sex-nya. Mungkin hal ini akan jadi rahasia pribadi dia, saya mungkin bisa salah. Tapi dengan tanda yang dia tunjukkan, cukup menyakinkan saya untuk tidak melanjutkan ke jenjang yg lebih serius.
Terimakasih ^^
*Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan
judul Perempuan Punya Radar Mendeteksi Pria Gay, http://palembang.tribunnews.com/2011/07/06/perempuan-ternyata-punya-radar-untuk-mendeteksi-pria-gay.
0 comments:
Post a Comment